Opini : Vario125, CB150R metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu

Bagi TB yang menarik sepanjang 2012 dalam pertarungan dua raksasa R2 di Indonesia Honda dan Yamaha adalah bagaimana masing-masing pabrikan melakukan transformasi keinginan konsumen menjadi produk yang akhirnya dipilih dan akan dipilih oleh konsumen.

Transformasi yang berhasil menyerap keinginan konsumen akan menghasilkan produk yang kemudian dipilih konsumen dan yang gagal adalah kurang menjadi pilihan oleh konsumen.
TB melihat Vario 125 dan CB150R adalah salah satu langkah gemilang AHM dalam menterjemahkan keinginan konsumen kedalam produk yang mereka buat. Ketika pasar semakin ketat dimana konsumen memiliki kemampuan dalam melihat produk suatu ATPM maka tidak ada jalan lain bagi ATPM untuk segera melakukan transformasi bisnis ke arah customer oriented bukan lagi berfokus pada riset oriented.
Riset pembuatan produk bukan berasal dari produk yang telah ada, tetapi lebih kepada kebutuhan dan selera konsumen yang muncul di permukaan. Hasil riset terhadap keinginan konsumen ini lah dibawa kedalam ruang riset produk yang akan diluncurkan. Sehingga fokus pembuatan produk lebih kepada pergerakan pasar yang ada, bukan dari siklus standar lifetime suatu produk. Karena diera saat ini produk bisa saja memiliki siklus hidup yang pendek, bisa saja hanya sebagai “one hit wonders” kalau meminjam istilah Mbah Dukun.
Ketika Vario 125 didesain, pasar tanah air sedang dikuasai oleh Yamaha Xeon,sehingga akan sulit bagi AHM masuk jika hanya mengandalkan sesuatu yang memiliki value 11 – 12 dengan kompetitor.
AHM kudu memberikan sesuatu yang lebih sehingga masuknya produk mereka merupakan pukulan yang diibaratkan sebagai killing punch mereka pada produk kompetitor, dan hal ini diterjemahkan kedalam Vario 125 dengan ESP Engine, ACG Starter, Helm in, PGM Fi yang memang pada akhirnya mendapat apresiasi positif dari Konsumen Indonesia. Sehingga saat produk diluncurkan kepasaran konsumen begitu antusias terhadap produk tersebut dalam faktanya pun menunjukkan Vario 125 digdaya disegmen matik 125.
Akhir ulat yang pada awalnya menjijikan melakukan metamorfosa menjadi Kupu-kupu yang indah dipandang mata.
Lain Vario 125 lain CB150R, CB150R belum menjadi kupu-kupu tetapi sudah menjadi kepompong, dalam kepompong terjadi proses pematangan CB150R untuk kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Nah kepompong ini akan menghasilkan kupu-kupu yang indah atau tidak tinggal satu proses yang diperlukan oleh AHM yaitu pricing stratetegy. TB menduga AHM akan smart memberikan harga pada CB150R karena akan sangat disayangkan jika skema harga tidak mendengarkan apresiasi konsumen, jika memang produk ini di posisikan sebagai produk yang akan menjadi salah satu icon Honda di segmen sport.

Jika CB150R diberikan harga yang pass dengan midset konsumen maka CB150R akan berubah menjadi kupu-kupu indah yang akan terbang dengan ciamik di belantara persaingan segmen sport kelas 150cc.
Kita tunggu saja tidak lama lagi akan segera kita ketahui harganya :mrgreen: :mrgreen:

3 comments on “Opini : Vario125, CB150R metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu

  1. Ping-balik: Jika Gagal di Yamaha, Rossi Bakal Pensiun | motogpnews.biz

Tinggalkan komentar