Opini : Produk gampang ditiru, layanan yang jadi penentu

Melanjutkan dongeng tentang kisah strategi penguasaan pasar yang dilakukan pada segmen roda di Indonesia, kali ini coba TB mengulas bagian yang sulit untuk ditiru oleh suatu pabrikan dari pabrikan lainnya.
05022012.Vario Techno 125 PGM-FI CBS Razor White
Tentu kita semua tahu saat membeli produk roda dua yang diidam-idamkan ingin produk tersebut tidak mengalami masalah dikemudian hari. Tetapi pada kenyataannya tidak semua yang kita harapkan dapat sesuai dengan apa yang terjadi. Namanya juga barang yang dipergunakan setiap hari tentu ada saja kendala yang ditemui di lapangan, baik saat berkendara maupun saat meninggalkan kendaraan di parkiran. Ketika kondisi ini terjadi tentu dealer yang sesuai merk lah yang bakalan disambangi untuk mencari suku cadang sesuai dengan kebutuhan kita, nggak mungkin ke delaer merk lain :mrgreen: :mrgreen:
Poin nya di sinilah, di saat konsumen memerlukan layanan yang prima dan terpercaya sebagai bagian dari konsep 3S yang dimiliki oleh ATPM.
Layanan dalam hal ini terbagai menjadi dua bagian (IMHO)

Pertama dan terpenting adalah KEPASTIAN Lamanya layanan alias SERVICE LEVEL. Berapa lama suku cadang akan diterima oleh Konsumen, tentunya rentang waktu yang semakin singkat membuat konsumen semakin tenang dan nyaman menggunakan produk yang dijual oleh ATPM. Waktu yang lama juga harus jelas 2 minggu atau 3 minggu, 1 bulan dst.
Point kepastian merupakan sentra dari semua layanan, service level adalah nadinya, semakin cepat konsumen terrlayani maka semakin baik presepsi konsumen mengenai layanan purna jual ini, dan tentu imej ini akan mengikuti ke brand dari produk.
Nah ini benar-benar sentranya, kematian produk mocin salah satunya dimulai dari aftersalesnya, produk yang relatif biasa saja jika dukungan after salesnya luar biasa akan eksis dalam kancah persaingan, tetapi produk yang luar biasa namun aftersalesnya galau yahh tinggal tunggu waktu saja.

Kedua adalah person yang melayani, senyum sapa salam, adalah konsep manusiawi yang kudu dikembangkan dalam area layanan. Penyelenggaraan kontes akan sangat membantu, tetapi yang paling penting adalah bagaimana layanan menjadi budaya sehingga pekerja menjadi fun dalam melakukannya. Jika melakukannya dengan gembira maka terlihat smooth di mata konsumen bukan sesuatu yang dibuat-buat atau dilakukan ketika dilihat atasan saja.

Akhirnya, bukan berapa banyak Anda menjual produk, tetapi berapa banyak Anda melayani orang, karena semakin banyak Anda melayani, maka produk Anda semakin banyak dibeli

Tinggalkan komentar