Opini : Anomali bermotor di Indonesia.

TB begitu tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Blogger Senior Pak Triatmono di sini, dan Pak Saranto di sini Bahwa betul kata Pak Saranto untuk kasus kepemilikan roda dua terutama kelas sampai dengan 250cc terjadi anomali yang bertentangan dengan kondisi yang layak.
anomali-air
Kenapa bisa terjadi anomali ?!? Kalau air mengalami anomali pemanasan saat suhu bergerak dari 0-4 derajat, sedangkan konsumen roda dua mengalami anomali ketika ada produk kelas atas yang menariknya, tetapi kemampuan finansial langsung tidak dapat memenuhi namun ada penopang yang membuatnyanya mampu memilikinya. Penopangnya ya macem-macem, bisa lembaga keuangan dengan cara kredit, menabung untuk membeli produk tersebut, maupun minta/nodong ortu, orang lain :mrgreen: :mrgreen: agar membelikan produk tersebut.
cbr-150r-01
Nah kondisi ini lah yang menyebabkan terjadinya anomali, bisa saja seorang Bos menggunakan revo fit sedangkan anak buahnya menggunakan Honda CBR. Sah-sah saja asal dalam koridor yang wajar dan tidak memaksakan diri yang akan membahayakan neraca keuangan pribadi.
Tentunya anomali ini akan menimbulkan dampak luas ke masyarakat dimana, kebiasaaan yang sudah terjadi dalam waktu yang lama ini menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan berkendara. Pada awal dari subsidi bbm sudah dipastikan dilakukan untuk memacu daya beli masyarakat namun pada masa saat ini bbm subsidi menjadi mengakar dan membuat konsumen pun lupa bahwa bbm yang mereka pergunakan merupakan bbm bersubsidi sehingga aspek memilih kendaraan jarang melakukan perhitungan terhadap bbm yang akan dipergunakan.
Dalam memilih kendaraan roda dua konsumen selalu hanya memperhatikan faktor yang ada pada produk, misalkan saja maksimum power yang dihasilkan, desain, harga. Tetapi aspek setelah membeli, seperti jenis bbm yang dipergunakan jauh dari pikiran saat memilih produk. Tohh ada pemerintah yang menyiapkan bbm tersebut 😀 😀 .
Lantas apakah terus akan seperti ini ? Perlu kesadaran semua pihak yang memiliki kendaraan dalam mengatasi masalah ini nggak hanya pemerintah, pemilik kendaraan juga terutama golongan yang mampu harus dengan sadar diri saling bahu membahu memberikan kontribusi positif terhadap problematika ini. Jika tidak kita semua yang sadar untuk berusaha menghindari menggunakan bbm bersubsidi jika mampu, lantas siapa lagi 😀 No offense, hanya pemikiran sederhana saja.

1 comments on “Opini : Anomali bermotor di Indonesia.

Tinggalkan komentar