Opini : Jupiter Z1 antara kenangan dan kenyataan

Jupiter Z Burhan adalah legenda awal kebangkitan Yamaha pada segmen motor 4 langkah. Ketika itu sebelumnya Yamaha asyik berkutat di mesin 2 Tak,sampai akhirnya karena tuntutan regulasi harus berpindah ke 4 langkah jika ingin bertahan. Kalau itu Yamaha sangat diuntungkan dengan kelengahan Honda yang tebuai manissnya kepercayaan diri yang tinggi atas kemampuan mereka dalam memmproduksi mesin 4 tak motor bebek.

Kelengahan ini dengan cerdas dimanfaatkan oleh Yamaha yang kala itu diwakili oleh YMKI dengan memproduksi Motor-motor yang secara desain mengena dengan selera konsumen Indonesia serta memiliki kubikasi yang lebih besar dari produk tetangga sehingga mengakibatkan performa mesin menjadi lebih superior dibandingkan dengan produk kompetitor. Saat itu seingat TB kompetitor hanya memiliki supra X yang habis-habisan digerogoti oleh Jupiter Z.
Balik kekondisi saat ini, AHM telah berubah jauhhh !!! hal ini yang perlu disadari oleh YIMM saat ini, dulu via YMKI mereka hanya melempari macam tidur, yang malas-malasan bangunnya, saat ini macam tersebut telah bangun dan siap menerkam jika YIMM lengah ataupun mencoba meransek pasar mereka. Kondisi ini yang menurut TB tidak disadari oleh YIMM sekarang, perombakan yang dilakukan oleh YIMM terhadap bebek ini analisa TB tergolong biasa-biasa saja, walau desain melibatkan desainer motor GP namun menurut TB nggak lebih bagus dari Jupiter Burhan. Harusnya kalau urusan desain kudu ngerti selera pasar setempat. Beda lho desainer motoGP dengan motor masal, motoGP hanyalah prototype sehingga mau desainnya kek mana pun pasar nggak bakalan komplen, nak kalau motor masal begitu terlihat nggak sesuai selera maka akan banyak lah cercaan mau penolakan dari konsumen.
Teknologi yang dipergunakan pada mesin lumanyannn laggghh, kok cuma lumayan mas bro, ya iyalah..!!! Pertama kubikasi yang nanggung, dimana secara kubikasi akan head to head dengan New Honda Blade, tetapi secara harga cuma terpaut sedikit dengan Supra X 125 besutan AHM. Tentulah hal ini menjadi bumerang, karena walau dengan cc yang lebih kecil namun tenaga lebih besar perlu komunikasi untuk membuat konsumen tahu, beda dengan Supra x 125 cc yang dari awal orang udah tahu kalau kubikasinya 125 cc.
Harusnya YIMM tidak usah tanggung ataupun ragu untuk menyematkan mesin 125cc pada Jupiter Z1 sehingga langsung Head to head dengan supra X 125 yang ingin dikalahkan. Dengan kubikasi 125cc build up dari pabrikan, maka sedikit banyak akan mempengaruhi ekspektasi konsumen akan Jupiter Z1 ya, nggak perlu ngeribetkan konsumen dengan bahasa YZ Cranksaft yang secara umum kurang dimengerti oleh komsumen awam, yang penting diinginkan oleh konsumen segmen ini, ya desain nggak neko-neko(lihat desain Supra X 125) power lumayan, power delivery soft.
Apapun yang YIMM lakukan dengan produk mereka saat ini adalah masa lalu tidak lagi merupakan barometer, kalau dulu mereka dengan gampang menohok AHM, saat ini semua sudah sangat berbeda, kompetitor sudah sangat siap dengan pondasi yang kuat(finansial). Sehingga harusnya produk yang dikeluarkan tidak lagi tanggung-tanggung dan banci, seperti kubikasi yang tanggung, harga yang tanggung dibandingkan produk kompetitor. Tinggal pilih mau menaikkan kasta Jupiter Z1 atau membiarkan Z1 terpuruk diantara gencetan produk kompetitor :mrgreen: :mrgreen:

Tinggalkan komentar