Keseriusan marketing Pabrikan, lihat di daerah…!!!

Di Jakarta mungkin atau di kota-kota besar lainnya, nggak kelihatan kalau pabrikan roda dua, merk ternama punya masalah. Semua serba cepat, produk cepat, layanan cepat, sparepart cepat. Tapi kalau di daerah bagaimana ? Tentu tolak ukur daerah yang sudah ada dealer lahh minimal, bukan blankspot area alias tidak ada diler resmi di daerah tersebut.

GW250L3_RightSide_YAY

Bagaimana kalau di daerah yang sudah ada main dealer ? Apakah konsumen menemui berbagai kesulitan..??? Apa misalnya ? Mendapat kan unit baru, mendapatkan suku cadang, mendapatkan layanan service yang prima.

Berapa lama harus indent, berapa lama nunggu sparepart, berapa lama nunggu servis, apakah sesudah servis unit masih bermasalah ? Kondisi ini sederhana dan harus menjadi tolak ukur bagi pabrikan untuk menilai kinerja melalui mekanisme self assesment. Gampang dibuatkan tolak ukurnya, tapi bagaimana pelaksanaannya, sudahkah betul-betul konsisten atau hanya sebagian-sebagian saja.

Tolak ukur ini sebenar secara tak langsung dilakukan oleh konsumen sehingga mau tak mau imej juga dibentuk di mindset konsumen, keberhasilan dealer dalam menjawab kebutuhan konsumen adalah representasi pabrikan di lapangan. Tidak bisa ATPM menyatakan bahwa kesalahan ada di sisi dealer, karena apapun yang terjadi di dealer adalah tanggungjawab sepenuhnya Pabrikan. Unit, sparepart, konsep layanan adalah produk yang dibuat oleh pabrikan yang akan sama pada seluruh jajaran dealer yang ada, sehingga kalau ada dealer yang bermasalah tentu pabrikan kudu turun tangan memperbaikinya bukan melepaskan tangan dan menyatakan sepenuhnya tanggungjawab dealer 😦

Masalah dealer di lapangan berpengaruh besar pada brand pabrikan di mata konsumen, karena konsumen tidak pernah memikirkan dealernya apa, yang mereka tahu adalah brandnya. Misal saja CV.A memegang brand B, CV.Z juga memegang brand B, ketika CV.Z bermasalah makan CV.A pun terkena imbas karena sama-sama memegang brand B.

Pabrikan lah yang akan kena imbas, soo perlu keseriusan dalam melakukan penetrasi pasar. Ketika sudah terjun ke pasar, nggak ada alasan untuk berkilah dengan dalih apapun, yang ada adalah you ready on not, simple…!!!

Tinggalkan komentar