Opini : Karat Trelis, diferensiasi yang ternodai.?!?

Masih ingat Mas Bro ketika tahun 2011-2012 isu mengenai desas desus persiapan AHM untuk menguasai segmen sport. Pasti ingat lah ya, kalau nggak ingat pura-pura ingat ajalaghh , ane juga mantengin blog-blog R2 papan atass. Senyum dan perasaan gembira ketika si Jepun mengatakan bahwa “we have trelis frame like ducati” kalau nggak salah ya Bro, inget inget lupa wkwkwk. Wess angan-angan melayang jauhh langsung kebayang sosok Ducati Moster nan Gagah Perkasa.

Selanjutnya mulai lah analisa liar yang menganalogikan sang trelis dengan Honda VTR 250 karena memang suka nggak suka belum pernah ada produk selain VTR dengan frame model trelis beredar apalagi di Indonesia CMIIW. Terusss… hal ini membayangi jagad blogger tanah air dan informasi yang begitu rapat membuat hanya bisa melihat serpihan serpihan kecil saja. Sungguh penguasaan media yang cerdas dan berdampak dahsyat bagi brand imej si trelis.
Sampai akhirnya kemunculan trelis di ajang JCMS masih menyisakan banyak penasaran jagad blogsphere. Tetapi ketika masalah-masalah yang sebenarnya tidak perlu terjadi muncul, mulailah kepercayaan konsumen mengalami pengikisan.

Sayang permasalahan ini kemudian tidak ada tanggapan maupun klarifikasi resmi dari sang pembuat produk 👿 👿 makin dalam dahh masalahnya, Kalau cuma sekedar email maupun bawa ke AHASS yahh bukan solusi yang paripurna, mang kalau dilapor ke AHASS atau email ke customercare unit akan diganti??? Bagaimana dengan status no rangka di STNK motor tersebut.
Memang yang paling elok bagi AHM adalah segera melakukan sweeping produk yang bermasalah tersebut nggak usah tanggung-tanggung ganti unit plus permohonan maaf ke konsumen.!!! Kok gitu ya iya lahh kudu gentle kalau memang ada masalah, dan harus profesional menanganinya.
Apalagi AHM pingin jadi penguasa di segmen ini cara-cara yang elegan kudu ditempuh agar konsumen memberikan rasa simpatiknya dan terobati kekecewaan yang ada. BERRANIIII…????